Pengalaman Nonton Manchester United

Joshua Manurung
6 min readOct 22, 2020

--

Foto dengan bus yang mengangkut para pemain Manchester United selama di Singapura.

Manchester United is coming to Singapore! Rasa kaget dan senang menjadi satu ketika mendengar kabar tersebut. Sebagai penggemar MU garis keras, menonton pertandingan MU secara langsung merupakan salah satu bucket list dalam hidup saya. Sudah 2 kali saya hampir menonton MU bertanding, namun tidak tersampaikan.

Pertama, tentu tidak luput dari ingatan kita semua saat MU mengumumkan akan mengadakan tur ke Indonesia. Saat itu saya masih berusia 12 tahun. Awalnya, pertandingan MU melawan Indonesia All-Star dijadwalkan digelar pada Senin, 20 Juli 2009. Namun tiga hari sebelum pertandingan, terjadi ledakan di JW Marriot dan Ritz Carlton, hotel tempat pemain MU dijadwalkan menginap. Alhasil, MU batal menggelar tur ke Indonesia.

Kedua, saat saya mendapat kesempatan untuk pergi ke Inggris pada awal tahun 2017. Kejadian ini bisa dibilang cukup unik. Awalnya, saya berencana untuk menonton pertandingan MU melawan Liverpool di Old Trafford pada tanggal 15 Januari. Namun, kesalahan mengatur jadwal (hanya di Manchester sampai tanggal 14) membuat saya harus puas hanya mengikuti stadium tour, tidak menonton pertandingan secara langsung. Lebih sialnya, pada keesokan harinya saya bergegas ke Liverpool.

Ya, 15 Januari 2017, saat MU bertanding melawan Liverpool di Old Trafford, saya malah terdampar di Liverpool. Beberapa menit sebelum pertandingan, saya tidak melihat ada satupun tayangan di saluran televisi hotel yang menayangkan pertandingan tersebut. Akhirnya, saya memutuskan untuk menonton pertandingan tersebut di salah satu bar dekat hotel. Fans Manchester United menonton pertandingan MU melawan Liverpool di sebuah bar di Liverpool, terdengar bodoh bukan?

Terasa berat ketika pertama kali melangkahkan kaki di bar tersebut. Saya berusaha mencari tempat yang cukup tersembunyi agar tidak diamuk massa jika MU mencetak gol dan saya berselebrasi. Ditemani sebotol bir, saya menonton pertandingan dengan was-was. Pada menit 25, Liverpool mendapat hadiah penalti setelah handsball Paul Pogba di kotak terlarang. James Milner yang menjadi eksekutor berhasil melakukan tugasnya dengan baik. 1–0 untuk Liverpool. Seketika suasana bar menjadi sangat riuh, setelah sebelumnya sepi akibat MU menguasai jalannya laga di awal pertandingan. Saya pun hanya bisa senyum-senyum tanpa menunjukkan ekspresi kecewa.

Pertandingan nampak akan berakhir dengan poin penuh untuk tim tamu karena memasuki menit 80 belum ada serangan membahayakan dari MU. Namun, 7 menit jelang pertandingan berakhir, sebuah bola liar hasil tandukan Marouane Fellaini yang membentur tiang gawang, diteruskan oleh umpan Antonio Valencia kepada Zlatan Ibrahimovic yang menghasilkan gol balasan untuk MU. VAMOOOS! Teriak saya dalam hati. Tangan mengepal kencang tanda gembira, namun ekspresi muka kecewa yang saya perlihatkan. Untungnya, tidak ada yang sadar sehingga saya berhasil pulang ke hotel dengan selamat selepas pertandingan berakhir.

3 tahun kemudian, saya pun akhirnya berkesempatan menonton MU secara langsung di Singapura. MU dijadwalkan bertanding melawan Inter Milan di ajang International Champions Cup (ICC) pada Sabtu, 20 Juli 2019. Selain MU berhadapan dengan Inter, tersaji laga menarik antara Tottenham melawan Juventus keesokan harinya.

Saya berangkat ke Singapura bersama teman baik saya sejak SMA hingga kuliah, Ivan Alifianto. Sejak masih duduk di bangku sekolah, kita memang sering nobar ketika MU bertanding, sehingga Ivan menjadi orang pertama yang saya ajak ketika mendengar kabar MU akan ke Singapura. Banyak hal bodoh yang kita lakukan sejak SMA, sehingga pertemuan pertama kita setelah kelulusan di bandara juga tak lepas dari kebodohan.

Berawal dari perut kosong, kita sepakat untuk mengisi perut terlebih dahulu sebelum check-in. Melangkah mantap ke Marugame Udon, kita memilih menu hingga titik terakhir, kasir. Ketika billing sudah keluar, kita sama-sama sadar bahwa tidak ada satupun dari kita yang punya uang. Uang di dompet semua sudah berupa dollar Singapura, debit pun pas-pasan. Akhirnya kita memutuskan untuk menyatukan uang di debit masing-masing agar cukup untuk membayar pesanan.

Tiba di Singapura, kita langsung beristirahat di apartemen salah satu teman SMA, Raja. Keesokan harinya, kita pergi ke salah satu tempat legenda MU, Dimitar Berbatov menginap. Sesampainya disana, Berbatov ternyata sudah pergi beberapa menit sebelum kita sampai. Setelah itu, kita memutuskan untuk pergi ke Ritz Carlton, tempat para pemain MU menginap. Kita berencana untuk sekadar merekam pemain MU di dalam bus saat mereka bergegas ke National Stadium untuk berlatih.

Menunggu hingga sore, akhirnya bus rombongan MU mulai terlihat. Para fans yang berada diluar hotel berteriak histeris begitu Paul Pogba dan kawan kawan terlihat di dalam bus. Begitu pula saat bus rombongan MU kembali ke hotel usai berlatih, teriakan histeris para fans masih terdengar lantang walau hari sudah malam.

David De Gea dan Paul Pogba terlihat di dalam bus menuju National Stadium

Saya dan Ivan sepakat bahwa menerobos Ritz Carlton bukanlah hal yang mudah. Pihak keamanan dapat dijumpai di seluruh penjuru hotel. Mengingat hampir mustahil untuk masuk ke Ritz Calrton, kami mencoba peruntungan untuk pergi ke JW Marriot, tempat para pemain Inter Milan menginap.

Kami pergi bersama salah satu jurnalis dari Indonesia, Mbak Citra. Sebelumnya, kami berkenalan dengan Mbak Citra saat di Ritz Carlton. Kami mendapat kabar bahwa para pemain Inter Milan menginap di JW Marriot. Sesampainya di JW Marriot, kami cukup beruntung karena ternyata bus pemain Inter Milan belum kembali dari latihan.

Kami pun mencari cara untuk bisa masuk ke dalam hotel dan ternyata berhasil karena penjagaan tidak seketat seperti di Ritz Carlton. Dengan sabar, kami menunggu kedatangan para pemain Inter Milan. Di lobi hotel tempat menunggu, kami beruntung berjumpa dengan 2 staf Inter Milan. Mbak Citra sempat ditugaskan di Italia sehingga fasih berbincang dengan kedua staf tersebut. Karena itu, kami tidak dicurigai oleh pihak keamanan hotel.

Begitu pemain Inter Milan satu per satu memasuki hotel, saya dengan sigap mengajak beberapa pemain untuk berfoto bersama. Ivan Perisic, Milan Skriniar, Joao Mario, dan Valentino Lazaro menjadi 4 pemain beruntung yang bisa berfoto dengan saya. Tak ketinggalan, saya juga berfoto dengan eks pelatih Chelsea yang kini melatih Inter Milan, Antonio Conte.

Foto bersama para pemain dan pelatih Inter Milan.

Keesokan harinya, hari yang saya nantikan akhirnya tiba. Menonton pertandingan MU secara langsung. Pertandingan berjalan alot dan satu-satunya gol baru tercipta di menit 76 lewat kaki Mason Greenwood. Gol pertama Greenwood bersama tim senior MU tersebut berhasil saya rekam dengan sempurna. Walau mencetak gol, Greenwood bukan pemain terbaik hari itu menurut saya. Saya lebih memilih Aaron Wan-Bissaka sebagai man of the match karena permainannya mengingatkan saya kepada Gary Neville.

Berpose di National Stadium, beberapa jam sebelum pertandingan berlangsung.

Ah saya lupa, sebelum menonton pertandingan MU, saya dan Ivan sempat mencoba peruntungan dengan pergi ke Swissotel The Stamford, tempat para pemain Juventus menginap. Kami tiba sejak pagi hari dan menunggu kedatangan Cristiano Ronaldo dan kawan kawan hingga siang hari. Namun, dewi fortuna belum berpihak pada kami. Para pemain Juventus mendapat penjagaan ketat hingga kami hanya bisa berjabat tangan dengan beberapa pemain, tidak bisa berfoto bersama maupun meminta tanda tangan.

Bus pemain Juventus saat tiba di Swissotel The Stamford pada hari Sabtu siang.

Setelah puas dengan pengalaman menonton Manchester United di Singapura, akhirnya kami kembali ke tanah air dengan kenangan yang tidak terlupakan. Mason Greenwood, pemain yang mencetak gol pertamanya di Singapura, kini sudah menjadi bagian inti dari tim asuhan Ole Gunnar Solskjaer. Sementara, Aaron Wan-Bissaka semalam baru saja mengantongi Neymar Jr dan Kylian Mbappe dalam kemenangan MU atas PSG di laga perdana grup H Liga Champions 2020/21.

Terima kasih sudah membaca tulisan saya hingga selesai. Semoga teman-teman juga bisa berkesempatan menonton tim favoritnya secara langsung. Glory Glory Man United!

--

--